MAKALAH
MENULIS
KARANGAN ARGUMENTASI
Di susun oleh :
Muhammad Rofi Oktadianto
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMPUNG
2012
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Menulis Karangan Argumentasi”. Makalah
ini berisikan tentang informasi Pengertian karangan argumentasi, tujuan
karangan argumentasi, ciri-ciri karangan argumentasi, langkah-langkah karangan
argumentasi dan karakteristik karangan argumentasi.
Diharapkan
Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang karangan
argumentasi. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Bandar Lampung, Oktober 2012
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan
II. PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Argumentasi
2.2
Ciri-ciri Karangan
Argumentasi
2.3
Cara Membuat Karangan
Argumentasi
2.4
Perbedaan Antara
Karangan Argumentasi dengan Persuasi
2.5
Persamaan dan Perbedaan
Karangan Argumentasi dan Eksposisi
III.
KESIMPULAN
IV.
PENUTUP
V.
DAFTAR PUSTAKA
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sebagaimana
kita ketahui bahwa mengarang pada hakikatnya adalah mengungkapkan atau
menyampaikan gagasan, informasi, atau pengalaman melalui bahasa tulis.
Pengungkapan atau penyampaian gagasan ini dapat diwujudkan melalui berbagai
unsur bahasa. Gagasan dapat diungkapkan melalui kata atau kalimat. Ada gagasan
diungkapkan dengan paragraf. Bahkan, gagasan yang lengkap diwujudkan melalui
karangan utuh.
Seperti yang
sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya bahwa gagasan dapat diungkapkan
melalui suatu paragraf atau karangan yang utuh. Pengungkapan gagasan melalui
paragraf dapat dibedakan atas berbagai macam berdasarkan tujuan yang hendak
dicapai penulisnya seperti karangan argumentasi dan persuasi. Pada makalah ini
akan dijelaskan apa yang dimaksud dengan karangan argumentasi, bagaimana cara
membuat karangan argumentasi, apa yang membedakan karangan argumentasi dengan
jenis karangan lain, dll.
Karangan
argumentasi ditulis dengan maksud untuk memberikan alasan, untuk memperkuat
atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Jadi, pada setiap
karangan argumentasi selalu terdapat alasan (argumen) ataupun bantahan yang memperkuat
ataupun menolak sesuatu secara sedemikian rupa guna mempengaruhi keyakinan
pembaca. Pengembangan argumentasi dengan teknik induktif adalah
penyusunan argumentasi yang dilakukan dengan
mengemukakan lebih dahulu buktibukti kemudian diambil kesimpulan yang
bersifat umum. Adapun pengembangan argumentasi dengan teknik deduktif
dimulai dengan suatu kesimpulan umum yang kemudian
disusul uraian mengenai hal-hal yang khusus. Alasan-alasan atau bukti-bukti yang
terdapat dalam argumentasi deduktif ini disebut premis.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karangan argumentasi dan tujuannya ?
2. Apa saja ciri-ciri karangan argumentasi ?
3. Bagaimana cara membuat karangan argumentasi ?
4. Perbedaan karangan persuasi dan argumentasi ?
5. Persamaan dan perbedaan karangan argumentasi dan eksposisi ?
1.3
Tujuan
Tujuan dari makalah ini
adalah agar pembaca dapat paham apa yang dimaksud dengan karangan argumentasi
dan semua yang berkaitan dengan karangan argumentasi.
II.
PEMBAHASAN
2. 1 Pengertian Argumentasi
Sebelum
membahas pengertian dari karangan/paragraf argumentasi, pengertian dari
paragraf adalah sekumpulan kalimat yangtersusun secara logis dan runtun (sistematis), yang memungkinkan suatu gagasan pokok dapat
dikomunikasikan. Karangan argumentasi adalah suatu jenis
karangan yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan
disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi). Karangan ini dibuat dengan
tujuan agar para pembaca karangan ini dapat yakin bahwa ide, gagasan, atau
pendapat tersebut adalah benar dan terbukti adanya. Dalam karangan argumentasi banyak mengemukakan alasan,
contoh, atau bukti yang kuat. Corak karangan ini termasuk karangan yang paling
sulit bila dibandingkan dengan corak karangan yang lain.
Dalam hal ini tidak berarti bahwa karangan
argumentasi lebih penting atau lebih berharga daripada jenis karangan-karangan
yang lainnya, tetapi kesulitan tersebut muncul karena perlu adanya alasan dan
atau bukti yang dapat meyakinkan, sehingga pembaca terpengaruh dan membenarkan
gagasan, pendapat, sikap, dan keyakinan kita. Jadi, pada setiap karangan
argumentasi selalu ada alasan ataupun bantahan yang memperkuat ataupun menolak
sesuatu secara sedemikian rupa guna mempengaruhi keyakinan pembaca sehingga berpihak
kepada atau sependapat dengan penulis. Keberhasilan sebuah karangan argumentasi
ditentukan oleh adanya penyataan/pendapat penulis, keseluruhan data, fakta atau
alasan-alasan yang secara langsung dapat mendukung pendapat penulis.
Dilihat dari struktur informasinya, dalam paragraf argumentasi akan ditemukan:
Dilihat dari struktur informasinya, dalam paragraf argumentasi akan ditemukan:
§Pendahuluan,
bertujuan untuk menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca kepada
argumen yang akan disampaikan, atau menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi
dikemukakan.
§Tubuh argumen,
bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang akan disampaikan dalam paragraf
argumentasi sehingga kesimpulan yang akan dicapai juga benar. Kebenaran yang
disampaikan dalam tubuh argument harus dianalisis, disusun, dan dikemukakan
dengan mengadakan observasi, eksperimen, penyusun fakta, dan jalan pikiran yang
logis.
§Kesimpulan
atau ringkasan, bertujuan untuk membuktikan kepada pembaca bahwa kebenaran yang
ingin disampaikan melalui proses penalaran memang dapat diterima sebagai
sesuatu yang logis.
2.2 Ciri-ciri Karangan Argumentasi
Setiap jenis karangan mempunyai karakteristik atau ciri-ciri
yang dapat membedakan masing-masing jenis karangan tersebut. Sama halnya
dengan karangan lainnya, karangan Argumentasi juga memiliki ciri-ciri yaitu :
·
Menjelaskan pendapat agar
pembaca yakin dan percaya, bahkan dapat mendukung dengan apa yang telah diungkapkan atau
di tulis oleh penulis.
·
Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa
gambar/grafik, dan lain-lain.
· Menggali
sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
· Penutup
berisi kesimpulan.
· Mengandung data atau fakta yang dapat dipertanggungjawabkan.
· Penjelasannya
disampaikan secara logis.
Lamuddin Finoza mengungkapkan pendapatnya
tentang ciri-ciri karangan argumentasi, yaitu :
Ø Mengemukakan
alasan atau bantahan sedemikian rupa dengan tujuan mempengaruhi pembaca agar
menyetujuinya.
Ø Mengusahakan
pemecahan suatu masalah, dan
Ø Mendiskusikan
suatu persoalan tanpa perlu satu penyelesaian.
Jika kita
amati beberapa ciri-ciri karangan argumentasi diatas, dapat disimpulkan bahwa
karangan argumentasi adalah suatu karangan yang benar-benar bertujuan untuk
meyakinkan pembaca dengan pendapat, ide atau gagasan penulis.
2.3 Cara Membuat Karangan Argumentasi
Dalam
penulisan karangan argumentasi, kita harus mengikuti langkah-langkah penulisan
yang telah disediakan sebagai persyaratan dari karangan argumentasi yang baik,
berikut langkah-langkah penulisan karangan argumentasi antara lain :
Dalam
membuat karangan argumentasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu
sebagai berikut :
·
Berpikir kritis, positif, dan logis
·
Mampu mencari, mengumpulkan, memilih
fakta yang sesuai dengan tujuan, serta mampu merangkaikan untuk membuktikan
keyakinan atau pendapat
·
Menjauhkan emosi dan unsur
subjektivitas
·
Mampu menggunakan bahasa secara baik
dan benar, efektif, dan tidak menimbulkan penafsiran ganda (ambigu).
2.4 Perbedaan Antara Karangan Persuasi dan Argumentasi
Karangan argumentasi adalah sebuah karangan yang menjelaskan pendapat dengan
berbagai keterangan dan alasan. Hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca.
Selain itu, paragraf tersebut dikembangkan dengan pola pengembangan sebab
akibat. Hubungan sebab akibat mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang
dianggap sebagai sebab yang diketahui, kemudian bergerak maju menuju suatu
kesimpulan sebagai efek atau akibat. Efek yang muncul dapat berupa efek tunggal
dan efek jamak (bersama-sama). Karangan
Persuasi adalah karangan
yang berisi ajakan. Karangan persuasi bertujuan untuk membujuk pembaca agar mau
melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh penulis. Agar pembaca menjadi
terpengaruh, maka penulis harus melampirkan bukti dan data-data pendukung.
Ada bebarapa jenis karangan, contohnya
karangan persuasi dan argumentasi. Dan masing-masing jenis karangan tersebut
mempunyai perbedaan. Berikut ini pebedaan dari karangan argumentasi dan
persuasi :
|
No.
|
Argumentasi
|
Persuasi
|
|
1.
|
Karangan
Argumentasi bertujuan
mempengaruhi pembaca, sehingga pembaca akhirnya menyetujui bahwa pendapat keyakinan dan sikap penulis benar. |
Bertujuan
mempengaruhi pembaca untuk
berbuat sesuatu. |
|
2.
|
Penyertakan alasan dan bukti, pembaca yakin
bahwa gagasan penulis adalah benar.
|
Untuk
mencapai tujuan itu,penulis tidak menggunakan bentuk paksaan terhadap pembaca, melainkan menggunakan upaya untuk
merangsang pembaca mengambil keputusan
sesuai kemauan penulis. Salah satu upaya itu adalah menyajikan bukti dan alasan. |
|
3.
|
Di
dalamnya disertakan bukti-bukti kuat
|
Di
dalamnya disertakan alasan;bersifat motorik
dalam karangan / pada paparan |
|
4.
|
Dalam
paparan disertai dengan grafik, statistik
dan lain-lain untuk membuktikan Persuasi
|
Dalam paparan hanya disertai alasan penulis untuk
mempengarahui, meskipun terdapat data
berupa bukti-bukti itu pun terdapat hanya sedikit. |
Pada
tabel diatas menunjukan beberapa perbedaan antara karangan persuasi dan
argumentasi. Kedua karangan ini sulit untuk di lihat dan di amati. Namun jika
di bandingkan dengan karangannnya langsung, mungkin akan lebih mudah
membedakannya. Berikut ini contoh dari kedua karangan tersebut :
v
Contoh
karangan argumentasi
Pendidikan gratis hanya
janji yang bergema luas saat kampanye dan pemilihan pimpinan daerah maupun
pusat. Saat pemilihan usai akan lain ceritanya. Anak-anak miskin di kota, desa,
dan pedalaman tetap mengalami kesulitan untuk mengakses pendidikan yang layak.
Di perkotaan sekolah berlomba-lomba meningkatkan sarana dan prasaran dengan
jalan menaikkan pungutan dengan dalil sumbangan pendidikan, uang gedung, dan
lain-lain karena biasanya masyarakat perkotaan lebih memilih sekolah yang
mempunyai sarana pendidikan yang baik sehingga mereka tidak akan segan untuk
membayar mahal demi memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak mereka.
Sebaliknya di pinggiran kota, pedesaan, dan pedalaman, sekolah tidak bisa
mengenakan pungutan kepada orang tua siswa karena tidak ada lagi yang bisa
dipungut dari masyarakat. Para siswa harus puas dengan kondisi fasilitas
pendidikan yang jauh dari kata layak.
v Contoh
karangan persuasi
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menghasilkan
penduduk yang berkualitas sebagai modal pembangunan. Tingkat pendidikan
seseorang akan berpengaruh bagi penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
amat sangat penting di abad ke-21 ini. Indonesia sebagai negara berkembang, masih
memiliki tingkat pendidikan yang bisa dibilang masih cukup rendah. Menurut data
United Nation Development Programme (UNDP), tingkat pendidikan masyarakat
Indonesia berada di peringkat 124 dari 187 negara yang disurvei. Tingginya
angka putus sekolah karena ketidakadaan biaya mungkin menjadi sebab rendahnya
tingkat pendidikan masyarakat Indonesia ini. Oleh karena itu, sudah menjadi
tanggungjawab seluruh komponen bangsa untuk membantu mereka yang membutuhkan
agar dapat melanjutkan pendidikannya.
2.5 Persamaan dan Perbedaan Karangan
Eksposisi dan Argumentasi
Karangan Eksposisi menjelaskan
atau memaparkan tentang sesuatu dengan tujuan memberi informasi dan menambah
wawasan. Diantara kedua karangan ini mempunyai kesamaan dan perbedaan, yaitu :
·
Persamaan:
kedua karangan ini sama-sama menjelaskan pendapat dan keyakinan penulis. Sama-sama memerlukan fakta yang diperkuat atau diperjelas dengan angka, peta, statistik, grafik, gambar, dan lain-lain. Sama-sama memerlukan analisis dan sintesis pada waktu mengupas sesuatu. Sama-sama menggali sumber ide melalui:
– pengalaman
– pengamatan dan penelitian
– sikap dan keyakinan
– daya khayal tidak digunakan
kedua karangan ini sama-sama menjelaskan pendapat dan keyakinan penulis. Sama-sama memerlukan fakta yang diperkuat atau diperjelas dengan angka, peta, statistik, grafik, gambar, dan lain-lain. Sama-sama memerlukan analisis dan sintesis pada waktu mengupas sesuatu. Sama-sama menggali sumber ide melalui:
– pengalaman
– pengamatan dan penelitian
– sikap dan keyakinan
– daya khayal tidak digunakan
·
Perbedaan:
Tujuan paparan hanya menjelaskan dan menerangkan, sehingga pembaca memperoleh informasi yang sejelas-jelasnya. Sedangkan argumentasi bertujuan mempengaruhi pembaca, sehingga pembaca akhirnya menyetujui bahwa pendapat, keyakinan, dan sikap penulis benar. Grafik, statistik, dan lain-lain pada paparan untuk menjelaskan. Sedangkan grafik, statistik dan lain-lain pada argumentasi untuk membuktikan. Pendahuluan pada paparan memperkenalkan topik dan tujuan yang akan dipaparkan. Sedangkan pendahuluan atau pembuka pada argumentasi berisi latar belakang dan sejarah persoalan, sistematika yang digunakan, pengertian persoalan, sera tujuan argumentasi. Penutup pada akhir paparan biasanya manegaskan lagi apa yang telah diuraikan sebelumnya. Sedangkan pada akhir argumentasi biasanya menyimpulkan apa yang telah diuraikan sebelumnya.
Tujuan paparan hanya menjelaskan dan menerangkan, sehingga pembaca memperoleh informasi yang sejelas-jelasnya. Sedangkan argumentasi bertujuan mempengaruhi pembaca, sehingga pembaca akhirnya menyetujui bahwa pendapat, keyakinan, dan sikap penulis benar. Grafik, statistik, dan lain-lain pada paparan untuk menjelaskan. Sedangkan grafik, statistik dan lain-lain pada argumentasi untuk membuktikan. Pendahuluan pada paparan memperkenalkan topik dan tujuan yang akan dipaparkan. Sedangkan pendahuluan atau pembuka pada argumentasi berisi latar belakang dan sejarah persoalan, sistematika yang digunakan, pengertian persoalan, sera tujuan argumentasi. Penutup pada akhir paparan biasanya manegaskan lagi apa yang telah diuraikan sebelumnya. Sedangkan pada akhir argumentasi biasanya menyimpulkan apa yang telah diuraikan sebelumnya.
III.
KESIMPULAN
Makalah
ini mempunyai beberapa kesimpulan. Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah
antara lain :
1.
Karangan dalam menulis dibagi
menjadi beberapa jenis berdasarkan isi dan tujuan dari penulisan, yaitu
karangan argumentasi, persuasi, eksposisi, narasi dan deskripsi.
2.
Karangan
argumentasi adalah karangan yang membuktikan suatu kebenaran dan untuk
memperkuat ide atau pendapat disertakan data pendukung.
3.
Karangan argumentasi bertujuan untuk
meyakinkan pembaca untuk percaya terhadap apa yang sudah penulis jabarkan dalam
tulisannya yang berupa ide-ide dan gagasan.
4.
Setiap jenis atau bentuk karangan
mempunyai karakteristik tersendiri.
5.
Untuk membuat karangan argumentasi,
penulis harus memperhatikan langkah-langkah yang sesuai dengan kaidah berbahasa
Indonesia yang benar.
IV.
PENUTUP
Seperti yang sudah dijelaskan
pada paragraf-paragraf sebelumnya mengenai karangan argumentasi, pengertian
dari argumentasi itu sendiri adalah salah
satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang ditulis dengan tujuan
untuk meyakinkan atau membujuk (rujukan) pembaca. Dalam penulisan argumentasi, isi
dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana
disertakan contoh, analogi, dan sebab akibat. Diharapkan dalam penulisan
karangan argumentasai ini, pembaca juga dapat menerima informasi yang dapat
dipertanggungjawabkan.
V.
DAFTAR
PUSTAKA
Finoza, Lamudin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi Insan Mulia.
http
://www.perpustakaan-online.blogspot.com/2008/04/karya-ilmiah.html.